Bacaan Dokumen Khutbah

Bacaan Dokumen Khutbah

Bacaan Dokumen Khutbah Pendek: 3 Perihal Berarti di Bulan Rajab

Jakarta- Februari 2023 ini bersamaan dengan Rajab. Apalagi badan Islam, Nahdlatul Malim( NU) pas berumur seera, pada 16 Rajab 1444 yang bersamaan dengan 7 Februari 2023.

Bukan bertepatan NU berdiri dari Rajab. Terdapat arti mendalam dalam pendiriannya

Betapa bagus pada Februari ini khutbah Jumat mengangkut tema mengenai bulan Rajab. Karena, banyak perihal berarti yang pantas dikenal oleh pemeluk Islam.

Selanjutnya ini merupakan dokumen khutbah Jumat yang disusun oleh Rustam Ibrahim, Dosen UNU Surakarta, bertajuk Khutbah Jumat: 3 Perihal Berarti di Bulan Rajab diambil dari halaman NU Online.

Mudah- mudahan bacaan khutbah Jumat pendek ini berguna.

Khutbah I

اْلحَمْدُللهِاْلحَمْدُللهِالّذيهَدَانَاسُبُلَالسّلاَمِ،وَأَفْهَمَنَابِشَرِيْعَةِالنَّبِيّالكَريمِ،أَشْهَدُأَنْلَااِلَهَإِلَّااللهوَحْدَهُلاشَرِيكلَه،ذُواْلجَلالِوَالإكْرام،وَأَشْهَدُأَنّسَيِّدَنَاوَنَبِيَّنَامُحَمَّدًاعَبْدُهُوَرَسولُه،اللّهُمَّصَلِّوسَلِّمْوَبارِكْعَلَىسَيِّدِنامُحَمّدٍوَعَلَىالِهوَأصْحابِهِوَالتَّابِعينَبِإحْسانِإلَىيَوْمِالدِّين،أَمَّابَعْدُ:فَيَايُّهَاالإِخْوَان،أوْصُيْكُمْوَنَفْسِيْبِتَقْوَىاللهِوَطَاعَتِهِلَعَلَّكُمْتُفْلِحُوْنْ،قَالَاللهُتَعَالىَفِياْلقُرْانِاْلكَرِيمْ:بِسْمِاللهِالرَّحْمَانِالرَّحِيْمْ:يَاأَيُّهَاالَّذِينَآَمَنُوااتَّقُوااللهوَقُولُواقَوْلًاسَدِيدًا،يُصْلِحْلَكُمْأَعْمَالَكُمْوَيَغْفِرْلَكُمْذُنُوبَكُمْوَمَنْيُطِعِاللهوَرَسُولَهُفَقَدْفَازَفَوْزًاعَظِيمًاوقالتعالىيَااَيُّهَاالَّذِيْنَآمَنُوْااتَّقُوْااللهَحَقَّتُقَاتِهِوَلاَتَمُوْتُنَّإِلاَّوَأَنْتُمْمُسْلِمُوْنَصَدَقَاللهُالعَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Alhamdulillah, pada bulan ini kita sedang terletak di bulan agung, ialah bulan Rajab 1440 H. Butuh kita syukuri sebab Rajab tercantum bulan yang agung. Tutur Rajab berawal dari tutur“ tarjib” yang berarti agung serta agung. Allah SWT membagikan idiosinkrasi kepada Rajab di antara bulan- bulan lain yang pula menyandang sebutan agung, ialah Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’ dah, serta Rajab.

Bulan Rajab merupakan bulan yang penuh belas kasihan, karunia, serta kebaikan dari Allah SWT. Bagi Syekh Abdul Qodir Angkatan laut(AL) Jailani dalam buku al- Ghuniyah, Rajab terdiri dari 3 graf, ialah Ra’, Jim, serta Ba’. Ra’ merupakan Rahmatullâh( belas kasihan Allah), Jim merupakan Jûdullâh( keringanan Allah), serta Ba’ merupakan Birrullâh( kebaikan Allah). Artinya, mulai dini sampai akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan 3 karunia pada hamba- hamba- Nya, ialah limpahan belas kasihan, keringanan, serta kebaikan dari Allah SWT.

Ini membuktikan fadilat serta kebesaran dari bulan Rajab. Fadilat bulan Rajab terus menjadi meningkat dengan insiden monumental isra’ serta mi’ raj Rasul Muhammad SAW dari dari Masjidil tabu Makkah mengarah masjidil Aqsho Palestina. Setelah itu dilanjutkan dari masjidil Aqsha mengarah Sidratil Muntaha buat mengarah Allah SWT si inventor Alam sarwa. Begitu juga sabda Allah SWT dalam pesan Isra’ bagian 1:

سُبْحٰنَالَّذِيْٓاَسْرٰىبِعَبْدِهٖلَيْلًامِّنَالْمَسْجِدِالْحَرَامِاِلَىالْمَسْجِدِالْاَقْصَاالَّذِيْبٰرَكْنَاحَوْلَهٗلِنُرِيَهٗمِنْاٰيٰتِنَاۗاِنَّهٗهُوَالسَّمِيْعُالْبَصِيْرُ

Maksudnya: Maha- Suci Allah, yang sudah memperjalankan hamba- Nya pada sesuatu malam dari Masjidil Tabu ke Langgar Aqsho yang sudah Kita berkahi sekelilingnya supaya Kita perlihatkan kepadanya beberapa dari isyarat( kehormatan) Kita. Sebetulnya Ia merupakan Maha Mengikuti lagi Maha Memandang. Insiden itu pula menemukan uraian dalam Shahih Bukhari, bab 5 laman 52.

Rasul Muhammad SAW berjumpa dengan Allah SWT. Allah SWT menginstruksikan Rasul buat melakukan shalat fardlu sebesar 5 puluh rakaat tiap hari. Rasul menyambut serta setelah itu balik kembali, dalam ekspedisi, Rasul Muhammad SAW berjumpa dengan Rasul Musa AS, Rasul Musa menegaskan kalau pemeluk Rasul Muhammad tidak hendak sanggup dengan perintah shalat 5 puluh kali satu hari, Rasul Musa berkata, umatku sudah meyakinkannya. Kemudian memohon pada Rasul Muhammad buat balik pada Allah SWT, mohonlah kelapangan buat umatmu.

Setelah itu Rasul mengarah pada Allah serta diringankan jadi shalat 10 kali. setelah itu Rasul Muhammad balik pada Rasul Musa, serta Rasul Musa menegaskan sebagiamana yang awal. Balik Rasul mengarah Allah sampai 2 kali, serta kesimpulannya Allah mengharuskan shalat 5 durasi.

Rasul Muhammad balik pada Rasul Musa, Rasul musa senantiasa berkata kalau umatmu tidak hendak kokoh aduhai Rasul Muhammad, Rasul Muhammad menanggapi, aku malu buat balik mengarah pada Allah SWT. Aku ridho serta pasrah pada Allah SWT.

Insiden isra’ serta mi’ raj yang terjalin di bulan Rajab terus menjadi menaikkan kepada fadilat bulan ini, kemudian ibadah apa yang butuh dicoba dalam bulan Rajab yang agung ini?

Awal, merupakan melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab. Terpaut kesunahan puasa di bulan Rajab ini ada hadits yang diriwayatkan oleh Pemimpin Mukmin dalam buku Sahih Mukmin bab 2 laman 811:

حَدَّثَنَاعُثْمَانُبْنُحَكِيمٍالْأَنْصَارِيُّ،قَالَ:سَأَلْتُسَعِيدَبْنَجُبَيْرٍ،عَنْصَوْمِرَجَبٍوَنَحْنُيَوْمَئِذٍفِيرَجَبٍفَقَالَ:سَمِعْتُابْنَعَبَّاسٍرَضِيَاللهُعَنْهُمَا،يَقُولُ:”كَانَرَسُولُاللهِصَلَّىاللهُعَلَيْهِوَسَلَّمَيَصُومُحَتَّىنَقُولَ:لَايُفْطِرُ،وَيُفْطِرُحَتَّىنَقُولَ:لَايَصُومُ”

Bacaan Dokumen Khutbah

Maksudnya:“ Utsman bin Juri mengatakan: aku menanya pada Sa’ id bin Jubair mengenai puasa Rajab, kala itu kita terletak di bulan Rajab. Sa’ id menanggapi: aku mengikuti Ibnu Abbas mengatakan kalau Rasulullah SAW berpantang( beruntun) sampai kita beranggapan dia berpantang, serta dia tidak berpantang( beruntun) sampai kita beranggapan dia tidak puasa.”

Bagi Pemimpin An- Nawawi dalam buku Syarah An- Nawawi‘ versi Mukmin bab 8 laman 38, hadits di atas tidak membuktikan pantangan spesial ataupun kesunahan spesial puasa di bulan Rajab. Sebab itu, kesunahan puasa di bulan Rajab memandang kepada 2 pandangan, awal hukum asal puasa ketetapannya merupakan sunnah. Kedua, perintah Rasul yang menyarankan puasa di bulan- bulan agung, bulan Rajab merupakan salah satunya.

Pemimpin ats- Tsauri begitu juga diambil Ibnu Rajab dalam buku Lathaiful Ma’ arif bab 1 laman 119 melaporkan:“ Saya amat menggemari ibadah puasa di bulan- bulan tabu( agung). Perihal ini sudah dipraktikkan oleh beberapa malim salaf yang berpantang di tiap bulan yang agung, semacam Ibnu Umar, Hasan Angkatan laut(AL) Bashri, serta Abu Ishaq as- Sabi’ i.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Kedua, senantiasa melaksanakan peranan shalat 5 durasi pas pada waktunya. Musthafa As Siba’ i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa‘ Ibar, bagian 1 laman 54 menarangkan kalau bila Rasul melaksanakan isra’ serta mi’ raj dengan ruh serta jasadnya selaku mu’ jizat, hingga suatu keharusan untuk masing- masing Mukmin mengarah( mi’ roj) pada Allah SWT 5 kali satu hari dengan jiwa serta batin yang khusyu’.

Dengan shalat yang khusyu’, seorang hendak merasa diawasi oleh Allah SWT, alhasil beliau malu buat mengikuti syahwat serta hawa hasrat, malu buat mengatakan kotor, malu buat memaki orang lain, malu buat melakukan dusta, serta kebalikannya lebih suka serta gampang buat melaksanakan banyak kebaikan. Perihal itu untuk buat meluhurkan ahadiat Allah, kehormatan Allah, alhasil bisa jadi insan Allah yang terbaik di wajah alam ini.

Berita terbaru gubenur jakarta pak anies akan mencalonkan dirinya jadi CAPRES 2024 di => Slot 4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *