PENGAMAT politik dari Voxpol Center Research& Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berkata mungkin mundurnya Airlangga dari Pimpinan Biasa( Ketum) Partai Golkar sebab skedul kewenangan. Karena, terdapat perbandingan kebutuhan dari pihak eksternal.
” Terdapat pula yang berkata ini tidak dapat bebas dari invisble hand ataupun tangan- tangan dingin kewenangan yang merasa tidak searah tidak beririsan dengan kebutuhan skedul kewenangan,” tutur Pangi pada Medcom. id, Senin( 12 atau 8).
Tutur ia, berita kemunduran Airlangga telah terdengar semenjak tahun kemudian. Salah satunya terdapat usaha buat melengserkan Airlangga lewat Konferensi Nasional Luar Lazim( Munaslub) Golkar.
” Banyak yang berkata kalau ini sebenernya telah dari satu tahun yang kemudian, goncang- goncang buat dikerjakannya pemakzulan ataupun musnalub kepada Airlangga,” ucap Pangi.
PENGAMAT politik dari
Bagi Pangi, kemunduran Airlangga selaku Ketum Golkar terpaut dengan politisasi hukum. Airlangga mundur buat menjauhi permasalahan hukum yang menyeretnya.
” Alhasil memanglah Airlangga wajib mundur ataupun hendak dihadapkan dengan kasus- kasus hukum yang sepanjang ini menerpa dia yang dituduhkan yang dapat iya, dapat tidak, namun kerapkali politisasi hukum, hukum dijadikan perlengkapan buat menyandera buat menaklukkan lawan- lawan,” tandasya.
Berita viral papua mau bangun jalan tol ke medan => Suara4d